Selamat datang...

Selamat melihat-lihat hal-hal yang cuma terjadi dalam kehidupan saya, bukan yang lain...

Karena saya Cuma Qhuqwayz...

..::Long Road To Future::..

..::Long Road To Future::..
Yang akan mengantarkan ke meja HRD, hahahaha.....xD

Senin, 24 November 2008

Yang Tertunda

2003-2004, di Smunda Bogor

Alkisah (halaaaahhhh….), ada seorang siswi kelas 3 SMU yang kebingungan mau masuk universitas mana, jurusan apa, kalau gede mau jadi apa (susaaaan kaliiii). Yaaa….waktu kecil sii dia punya cita-cita yang sama dengan standarisasi anak kecil lainnya, yaitu jadi DOKTER, hahahaha…x-D Tapi kan ya, realitas hidup dan takdir itu memang kejam (kaya lagu desi ratnasari jaman dulu aja, hehehe…;-P), yang namanya jadi dokter kan ga gampang, apalagi lagi musim-musimnya malpraktek, so…siswi kelas 3 SMU itu pun mengurungkan niatnya untuk memilih jurusan kedoketran. Alesan pertama, dia ga suka pelajaran biologi (gila aja kalo mo jadi dokter kaga ngarti biologi…mo jadi urutan ke berapa di daftar nama dokter yang malpraktek, hehehe), yang kedua, jadi dokter modalnya gede, cing!!! Bisa-bisa bapaknya jual sawah di kampung (hahahaha….kaya yang punya sawah aje), yang ketiga, cita-cita jadi dokter sebenernya udah ilang dari pikirannya sejak SMP (mending cari suami dokter aja deh daripada diri sendiri jadi dokter, hehehe xP). Maka dari itu, cita-cita jadi dokter pun musnah sudah (lebay ah).

Tapiiii…biar jadi dokter udah ga masuk itungan, tetep aja kan harus mikirin mau ngelanjutin sekolah kemana. Jangan sampe dia putus sekolah cuma sampe SMA terus dikawinin ma bapaknya, kalo ngga dikirim ke kampung buat ngaon kambing (tau ga artinya ini apaan? Ngaon teh menggembala kambing maksudnya), hahahaha…xD Jadi, cita-cita selanjutnya adalah dia pengen masuk jurusan psikologi, dengan alasan “kayanya seru juga ya kalo bisa belajar bagaimana sisi psikologis seseorang” (cetek yah alesannya? hehehe). Tapi itu masih jadi pemikiran semata aja sii (deuh naon deui ieu teh).

Lalu…lalu…suatu ketika (haduuuhhhh bahasa apalagi ini teh), ada pengumuman di depan ruang guru (kalo ga salah), ada ujian masuk buat Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran. Naaaahhh…..atas pengaruh seorang temannya yang bernama Nur Novita alias Ennu, maka si siswi kelas 3 SMU itu pun ikut-ikutan untuk daftar di Fikom Unpad tersebut.

Kemudian bersama teman-teman yang lain (Kometh, Peloy, Ajo), si Ennu pun pergi ke Fikom Unpad yang TERNYATA BUKAN berada di BANDUNG, TAPI di JATINANGOR nun jauh disana, hehehe. Nah si siswi kelas 3 SMU itu ga bisa pergi bareng temen-temennya, jadi dia mendaftar di Fikom dianter orang tuanya. Formulir pun dibeli, dan tanggal tes adalah tanggal 25 Juli 2004 (sehari sebelum ulang taunnya yang ke 18). Tes ini juga diadakan setelah SPMB berlangsung.

SPMB pun tiba. Tes IPC berlangsung. Si siwi kelas 3 SMU itu memilih Psikologi Unpad, Psikologi UI, dan yang di IPB entah jurusan apa (pilihan cap cip cup sii, hehehe). Selesai tes, dengan segala ketidakyakinan, ia pun pasrah, diterima sukur, ga ditrima ya sukurin, hehehe.

Dan ternyataaaaaaa…..wakwawwww….dia gagal masuk jurusan psikologi…(nah kan, sukuriiiin….xP). Lang ling lung banget dia setelah baca pengumunan SPMB di salah satu Koran terbesar di Indonesia (apa hayoooo….? xP). Bingung, mau kuliah dimana. Akhirnya dia memutuskan untuk daftar di D3 IPB saja. Tapi ternyata, setelah dia membeli formulir D3 IPB, keesokan harinya datanglah Pak Pos yang murah senyum (hiyyyaaahhhh ada affair niii sama pak pos?) mengantarkan sepucuk (caelaaahhh) surat dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran yang memberitahukan kalau saya diterima di sana. Alhamdulillah…akhirnya dia ga jadi dikawinin (lho? Hahahaha…xD). Yah…jadilah keputusan terakhir itu, dia memilih masuk Fakultas ILMU KOMUNIKASI, sebuah jurusan yang sama sekali tidak pernah terlintas di benaknya dan tidak pernah menjadi minatnya SAMA SEKALI karena sifat dirinya yang tidak suka banyak berbicara di depan umum. Sempat menjadi sebuah nightmare menjelang awal-awal kuliah. Oh tidaaaaakkkkkk……!!!Yah tapi, daripada dia jadi pengangguran, mending juga dia jadi mahasiswi Universitas Negeri di Indonesia, yaa…walaupun bukan peringkat atas di Indonesia sii, tp ya at least negeri lah, hehehe…xP

Tapiiii, yang ada yang bikin dia gondok, si Ennu, orang yang mengajaknya untuk masuk “neraka” ini ternyata ga jadi masuk Fikom karena dia keterima SPMB di IPB. Huuu….gondok setengah mati!!! Peloy juga ga jadi masuk karena dia milih masuk NHI, Ajo juga ga jadi karena keterima di UI, Shofine pun demikian, dia milih masuk kedokteran Yarsi. Tinggal Komet lah… Akhirnya, dia juga memutuskan masuk Fikom dan melepaskan Teknik Sipil Trisaktinya karena si siswi kelas 3 SMU ini juga memilih Fikom “saja” (yaa demi sesuatu yang bernama “harus ada temen kalo mau kuliah jauh”). Yah…jadilah dia bersama temannya yang bernama Kometh masuk ke “lubang buaya” yang berada nun jauh disana(aaaah lebay ni aaahhh).


Akhir Agustus 2004 – seterusnya, hehehehe…xP

“Barang yang sudah dibeli tidak dapat dikembalikan lagi”

Yah…begitulah biasanya yang tertera di nota-nota pembelian barang, kalo sesuatu yang sudah dibeli tidak bisa dikembalikan lagi. Sama halnya dengan si siswi kelas 3 SMU tadi. Dia sudah memutuskan untuk masuk Fikom Unpad, uang kuliah sudah dibayar, segala hal soal persuratan juga sudah selesai. Artinya, dia sudah terdaftar sebagai mahasiswi Fikom Unpad, dan mau ga mau akhirnya ia harus menerima konsekuensi itu. Sesuatu yang dibencinya kini harus dijalani dengan ikhlas (doelaaahhh…bahasanyeee).

Ospek pun dijalani dari awal sampe akhir. Mulai dari Ospek di DU, ospek di Fikom, sampe ospek puncak di Kiara Payung. Wew…banyak pengalaman tak terduga yang didapat. Dapet temen baru. Temen yang masih diinget tuh pas ospek di DU kenal ma Shava, yang setelah kenal dekat ternyata kelakuannya astagfirullah, hehehe, di ospek Fikom kenal sama temen sekelompoknya, Shava lagi (haduuuhhh), Astari (yang sekarang jadi temen se’geng, hahaha), Adri (no comment, hahaha). Pas ospek di Kirpay, kenal sama Indra, Riri, Nene, Aji, dan masiii banyak lagi, hehehe…xP.

Selesai ospek, kuliah pertama pun mulai dijalani. Oia, ada rahasia, tp ssst, jgn bilang sapa-sapa yaa…jadi, hari pertama kuliah, ada sesi foto buat KTM di DU, dan ternyataaaa….dia ga mandi!! Hahaha…dia kesiangan bangun bo, gara-gara kecapean abis ospek di Kirpay…xD Tapi ya udah lah ya, KTM itu mang udah kaya KTM pembantu, karena foto temen-temennya juga pada ga rebes, hehehe…

Dari DU, dia langsung ke Jatinangor. Liat daftar kelas, dia masuk kelas mana. Ternyata, dia masuk kelas G, sekelas ma Yanti (teman masa kecilnya), dan Komet (dengan suatu perjuangan, hehehe xP). Banyak kenangan di kelas G ini. Sebab dia mendapatkan teman-teman baru yang astagfirullah, berkat role play yang kampring (tapi biar kampring juga kita menang, hehehe…xD). “Orang-orang” ajaib itu adalah Fenty a.k.a Pepeng, Oppie, Niken, Ika, Irma, Rere, Winnie, Pipit a.k.a Jimet (Jilbab Metal) a.k.a Penculik Bayi (hahahaha), Gina (assalamualaikum), dan Ida. Sampai akhirnya terbentuklah “geng” yang juga bernama kampring (hehehe), yaitu “D’toybz”. Kenapa dinamain ini? Ya, cukup menjadi rahasia kita aja, karena ini memang memalukan, hahahaha…xD

Semester 3, saatnya memilih jurusan. Dengan pertimbangan kalau jurusan Humas bukan “dia banget” karena ga suka ngomong depan umum, dan jurusan Jurnalistik bakal lama banget lulusnya, maka si siswi yang dulu kelas 3 SMU itu pun memilih jurusan Manajemen Komunikasi. Saat pengumuman kelas, dia dapet kelas C, sebuah kelas yang menimbulkan terciptanya persepsi “mayoritas” dan “minoritas” bagi sebagian kalangan (cuma mereka yang tertindas yang mengerti makna istilah ini). Tapi, berada di kelas ini sangat menyenangkan. Tidak ada kompetisi hebat untuk mendapatkan nilai yang tertinggi. Belajar serius tapi santai, hehehehe…

Semester 5, masuk media. Udah punya kelas sendiri untuk mata kuliah tertentu. Wew…kompetisi tingkat tinggi di kelas ini, keraaassssss, hehehe… Tapi ya fun lah, banyak pelajaran baru yang di dapet di kelas ini. Menjadi seseorang yang berpandangan cukup kritis, hehehe…

Semester 8, saatnya bertarung dengan diri sendiri bersama mainanbaru, skripsi, hehehe… Perjuangan jungkir balik mang dia lakuin demi sebuah kata, KELULUSAN. Speechless begitu dia dapet dosen pembimbing Bu Eni & Pak Agus, yang terkenal wow… hehehe. Tapi, ternyata bimbingan bersama kedua dosen itu membuat dia semakin yakin dengan skripsinya.

Tapi, ada satu rintangan sebelum dia mencapai finish, yaitu SIDANG KOMPRE, hehehe…

13 Oktober 2008

Berawal dari sms:

13-10-2008 09:40 +62812748****
“Bwt tmn2 yg kompre tgl 28okt kt bu imas ada prbhn,komprenya jd tgl 16okt hari kamis.yg kompre hr itu winanda,wulan apriani,mita,rani,mustika sari,vika,dhika,jijong,desnia,anggi,indah wieke,niken.”

Huaaaaa....seketika pengen loncat dari bis (karena kebetulan waktu lg di bis otw dr Bogor ke Jatinangor)...!!!! Pengen nangis, malu, pengen teriak-teriak, takut disangka orang gila (hehehe). Jadiii....saya cuma bs shock, diem, cengo, mulut menganga (ah lebay deh, hahaha), sedetik kemudian langsung buru-buru buka tas dan ngambil sepak kertas jimat alias bahan kompre yang memang dibawa kemana-kemana (so iye, bawa-bawa aja, baca mah kaga, hahaha). Tapi, da yang namanya shock mah kumaha deui ateuh, mikir ge udah susah, hehehe. So, spanjang perjalanan dalam bis jurusan Bogor-Uki dan Jakarta-Garut itu saya cuma mampu menghapal 1 lembar saja, hahahaha. Tapi positifnya, itu satu halaman ngelotok abis dah, hahaha, isinya tuh: apa arti definisi dan apa definisi teori (tapi sialnya ni pertanyaan kaga ditanyain di kompre, hufff...). Sampe Pondok Tiara tercinta langsung dah melampiaskan esmosi, huaaaaaaaaaaaa....

Entah kopi sudah habis berapa bungkus (dagang warkop neng? Hehehe), berpuluh-puluh kertas berserakan di lantai (pengusaha kertas apa?), mata dah ga sanggup untuk melek (lah? Emang pernah melek matanya? Hahahaha) tapi haris tetap dipaksa melotot mandangin kertas yang rame banget sama tulisan dari semester 1 ampe semsester 7., suara udah lelah untuk teriak-teriak kecil (loh? Emang bisa ya teriak kecil? Hehehehe), berjuang belajar bersama Niken, Ulan, dan Ncu…

Sampai akhirnya, hari itu pun tiba…

16 Oktober 2008

Alhamdulillah dia lulus kompre dengan dengan nilai 3,2, nilai kedua tertinggi untuk sidang hari itu. Setelah perjuangan 3 hari untuk selamanya itu, hehehe…
FYI, ada g lgsg teriak sambil nangis pas dia keluar ruang sidang,"kamu ninggalin akuuuuuu..." hihihihi...ternyata tu si komet, hehehe....;P

6 November 2008

Dibacakan dengan penuh ketegangan oleh Pak Uud Wahyudin di ruang sidang (duh…sebenernya sii selalu pengen mesem-mesem tiap liat Pak Uud, habis dia lucu, hihihihi xP).

“Mita Melati Prasasti Putri, NPM KIC 043114, dinyatakan LULUS, yudisium CUMLAUDE, dengan IPK 3,66”

Tak terasa (caelaaahhh…) 4 tahun itu sudah berlalu. Sampai akhirnya, sejarah pun mengukir sebuah nama (hwahahaha…asli ini lebay xD):

Mita Melati Prasasti Putri, S.Ikom

Akhirnyaaaaaaa…..si siwi kelas 3 SMU ini pun telah menjadi Sarjana Komunikasi. Dengan rintangan yang benar-benar rintangan, akhirnya dia bisa lulus dari sebuah tempat yang awalnya sangat dibenci namun akhirnya dicinta ini, hehehehe…xP Dan akhirnya pula dia bisa memberikan sebuah persembahan kecil yang pertama kepada kedua orang tuanya, yaitu sebuah skripsi yang membawanya menjadi seorang Sarjana………..

Love U Mam, Love U Pap…

Tunggu persembahanku berikutnya untuk kalian… (uehehehehehehehe…xP)



NB: Terimakasih tidak terhingga untuk semua teman-teman yang membantu saya sampai saya akhirnya bisa menjadi “tukang sarjana”, hehehe… Faith, yang 5 tahunini menemani saya ,Kometh yang pagi-pagi udah rela bersedia ngaterin saya ke kampus (kalo ga ada lu met, ga tau apa jadinya gw dengan high heels dan blazer itu naek ojek, hehehe), Resty yang udah rela begadang bantuin aku bikin desain popo (duh res…bisa STD abis powerpoint saya kalo ga ada kamu), Pepenk yang udah ngasi bengbeng ma biskuat (sangat-sangat berguna saat tengah malem saya bangun dan kelaperan, hehehe…juga biskuatnya buat sarapan, hehehe), Astari yang sudah saya hutangi nasi gila buat makanmalem (ampe sekarang belon saya bayar ya, ntar yaa, hehehe), Alia, Rani, Tabi (plus Resti dan Astari) yang status YM-nya waktu malem itu SEMUANYA mendukung saya (haduuuuhhhh….terharu pisan…)., terus Oki yang magrib-magrib nganterin saya ke tukang translate abstrak (padahal lagi dingin banget, dan dia ga pake jaket), Budevan buat semangatnya, hehehe. Lalu…lau…buat semua temen-temen yang tanggal 6 pagi itu sms saya, memberikan doa dan dukungannya (Rini, Edo, Bujaw, Shfine, Shynta, Peloy, Ennu, Geri, Heru, Rengga, Buad, Dani Boy, Puti, Iman, Haniw, Aan, Gita KKN, Gita Jiban, Zulfa, Zulfi, Eris, Anggi, Dinny, Oi, Dian Rahmayanti. Terus temen-temen Plurk yang member saya dukungan. Dan semuaaaaaa teman-teman yang lupa saya sebutkan (namanya juga manusia, suka khilaf, hehehe). Cup…cup…muah buat kalian semua…luph u all…^_^

Tidak ada komentar: